Revitalizing the Pantauan Mangkal Luagh Tradition as a Cultural Identity of the Pasemah Tribe
A Study of the Penindaian Village Community, Kedurang Ilir, South Bengkulu Regency
Keywords:
Revitalization, Tradition, Mangkal Luagh Monitoring, Cultural IdentityAbstract
This study aims to describe the efforts to revitalize the Pantauan Mangkal Luagh tradition as a cultural heritage of the Pasemah Tribe in South Bengkulu. The method used is descriptive qualitative through interviews, observations, and documentation. The results of the study indicate that this tradition is starting to be abandoneSd because it is considered complicated and requires large costs. Using Anthony F.C. Wallace’s theory, revitalization is seen through six stages: changes in people’s perspectives (mazeway reformulation), conveying traditional values through communication, cooperation in its implementation (organization), adjustment to social conditions (adaptation), changes in the meaning and function of tradition (cultural transformation), and efforts to maintain the tradition as a community habit (routine). Overall, the Pantauan Mangkal Luagh tradition is maintained even though it has undergone adjustments to remain relevant and able to maintain the cultural values of the Pasemah community.
References
Abidin, Z. (2024). Revitalisasi tradisi ngejot sebagai warisan budaya di Desa Lenek Pesiraman Kabupaten Lombok Timur (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
Arios, Rois Leonard., (2019). “Pertukaran Sosial dalam Tradisi Pantawan Bunting Pada Suku Bangsa Besemah di Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan” Jurnal Patanjana, Vol.11 No.3
Data, Teknik Pengumpulan. “Observasi.” Wawancara, Angket Dan Tes (2019).
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
ErnestaAritaAri. 2023. “Revitalisasi Tradisi Adat Zono (Upacara Syukur Panen) Masyarakat Adat Desa Uluwae Kecamata Bajawa Utara Kabupaten Ngada”. Journal Of Social Science Research.
Fauzan, R., & Nashar, N. (2017). Mempertahankan tradisi, melestarikan budaya (Kajian historis dan nilai budaya lokal kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 3(1), 1-9.
Hamzah, Amir. 2019. Metode Penelitian Kualitatif. Malang, Literasi Nusantara.
Jailani, M. Syahran. “Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian ilmiah pendidikan pada pendekatan kualitatif dan kuantitatif.” IHSAN: Jurnal Pendidikan Islam 1.2 (2023): 1-9.
Jeltiung, Reinaldis Merciayu Parna, Aliffiati Aliffiati, and Diaz Restu Darmawan. “Revitalisasi Kampung Adat di Beo Ruteng Pu’u Manggarai Nusa Tenggara Timur.” Dharma Acariya Nusantara: Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya 3.1 (2025): 168-184.
Lamhatul, R., Mabrur, M., & Dahlan, D. (2021). Perubahan Nilai Budaya Dalam Tradisi Merariq Antara Masyarakat Bangsawan Dan Masyarakat Jajarkarang Pada Masyarakat Suku Sasak (Studi Di Desa Sakra Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur). Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman, 8(2).
Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana. 2018. Kearifan Lokal Indonesia: Mengungkap Nilai-nilai Luhur Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Mulyana. 2018. Kearifan Lokal Indonesia: Mengungkap Nilai-nilai Luhur Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Nurqafifah, Nurqafifah. Revitalisasi Manre Lebbe dalam Acara Pernikahan Suku Bugis sebagai Upaya Pelestarian Identitas Budaya oleh Generasi Muda (Studi Kasus di Lapadde Kota Parepare). Diss. IAIN PAREPARE, 2025.
Prasetyo, Y. E. (2015). Bidang Sosial dan Ekonomi. Sebuah Pengamatan terhadap Tradisi Gantangan di Indonesia
Sari, A. S., Aprisilia, N., & Fitriani, Y. (2025). Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif: Observasi, Wawancara, dan Triangulasi. Indonesian Research Journal on Education, 5(4), 539-545.
Sholeh, N. O. M., Agustina, E., & Sarwono, S. (2022). Kearifan Lokal dalam Pranata Sosial Mangkal Luagh Pada Masyarakat Pasemah di Bengkulu. Jurnal Ilmiah KORPUS, 6(1), 16-27.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wallace, A. F. C. (2003). Revitalisasi dan Labirin: Esai tentang Perubahan Budaya, Volume 1. Lincoln: University of Nebraska Press.
Wallace, A.F.C. (1956). Revitalization Movements, American Anthropologist, 58(2), 264–281.
Winanti, Ananda Ines Putri, Nur Intan Mutiara, and Esha Ayu Triana Waskita Putri. “Tradisi Petik Laut Sebagai Simbol Identitas Masyarakat di Kecamatan Puger.” TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial Dan Humaniora 1.4 (2023): 166-185.


